OPINI - Menjelang Pilkada Mesuji 2024, muncul pertanyaan yang kian relevan: Apakah pemimpin dengan karakter yang menunjukkan kecenderungan hilang ingatan atau ingkar janji layak memegang amanah kepemimpinan? Pemimpin adalah sosok yang dipercaya untuk membawa perubahan, mengambil keputusan strategis, dan mengayomi masyarakat. Namun, bagaimana jika seseorang yang mengincar kursi Bupati terkesan lalai dalam mengingat janji atau bahkan tampak tidak konsisten dengan pernyataan dan tindakan?
Hilang Ingatan atau Lupa Janji?
Baca juga:
Anies Bakal Melanjutkan IKN?
|
Sebagai pemimpin, komitmen terhadap janji yang diutarakan pada masa kampanye adalah fondasi utama untuk menjaga kepercayaan rakyat. Namun, sering kali kita mendengar keluhan dari masyarakat terkait pemimpin yang lupa dengan janji-janjinya setelah terpilih. Meski sebagian mungkin beralasan bahwa dinamika politik dan tantangan di lapangan membuat janji sulit diwujudkan, rakyat tetap berharap pemimpin mereka jujur dan transparan. Kegagalan untuk menepati janji bukan sekadar masalah kemampuan, melainkan masalah moral dan etika yang menyangkut kredibilitas seorang calon pemimpin.
Ingkar Janji: Alarm Bagi Masyarakat Mesuji
Baca juga:
Tony Rosyid: SBY Bukan 'Bapak Plin Plan'
|
Di tengah kampanye yang kian gencar, kita perlu mewaspadai calon-calon yang tampak tergelincir dalam perilaku ingkar janji. Apakah janji-janji yang diucapkan hanya sekadar alat untuk meraih suara atau memang sebuah komitmen tulus yang bisa diwujudkan? Rakyat Mesuji harus cermat menilai. Kualitas kepemimpinan seseorang dapat dilihat dari rekam jejak konsistensinya, baik dalam hal tindakan maupun perkataan.
Pemimpin yang mudah mengabaikan janji atau memutar balik pernyataan adalah sinyal buruk bagi masa depan Kabupaten Mesuji. Kita perlu pemimpin yang tangguh, dapat diandalkan, dan yang terpenting, memegang teguh janji-janji yang telah diutarakan. Karakter hilang ingatan atau ingkar janji dalam konteks ini harus menjadi pertimbangan serius bagi pemilih Mesuji. Apakah kita siap menyerahkan masa depan kabupaten ini kepada sosok yang tidak bisa dipegang kata-katanya?
Masa Depan Mesuji Bergantung Pada Pilihan Kita
Pada akhirnya, keputusan ada di tangan masyarakat Mesuji. Memilih pemimpin bukan hanya soal siapa yang paling menarik atau paling aktif berkampanye, tetapi tentang siapa yang benar-benar dapat dipercaya untuk memimpin dengan integritas. Kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya menjanjikan perubahan, tetapi juga memiliki kapasitas untuk mewujudkannya dengan penuh tanggung jawab dan komitmen. Jangan sampai janji-janji manis yang diucapkan selama kampanye berubah menjadi kenangan pahit yang dilupakan setelah pemilihan usai.
Baca juga:
50 Tokoh Perubahan Hadiri Rakor Komandan
|
Masyarakat Mesuji berhak untuk mendapatkan pemimpin yang ideal, bukan pemimpin yang gemar ingkar janji atau lupa terhadap komitmennya. Ini saatnya kita jeli, cermat, dan tidak mudah terbuai janji-janji kosong.
Baca juga:
Jarnas Anies Baswedan DIY Resmikan Poskora
|
Mesuji, Kedai Tanpa Nama 13 Oktober 2024
Komarudin
Penggiat Pemilu